JLNT Akan Diterangi 3.090 Lampu Hemat Energi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai
salah satu langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghemat
energi, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta akan secara bertahap
mengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) dengan lampu yang hemat
energi. Pemasangan ini nantinya akan difokuskan pada dua Jalan Layang
Non Tol (JLNT) yang tengah dibangun.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI
Jakarta Andi Baso mengatakan, sepanjang dua JLNT yakni Kampung
Melayu-Tanah Abang dan Antasari-Blok M akan memakai lampu hemat energi Light Emitting Diode (LED). Rencananya akan ada sebanyak 3.090 lampu yang akan dipasang di sepanjang JLNT tersebut.
“LED ini mampu menghemat listrik hingga
50 persen dari lampu PJU yang biasanya,” kata Andi di Balaikota,
Jakarta, Selasa (29/5/2012).
Jadi, jika lampu PJU yang ada saat ini
menyerap hingga 400 watt maka dengan LED hanya membutuhkan daya sebesar
200 watt. Tidak hanya itu, dengan LED efeknya juga mampu mengurangi gas
rumah kaca sebesar 0,891 dari produksi gas rumah kaca dari lampu biasa.
Ia mengungkapkan bahwa di Jakarta
terdapat 222.342 titik PJU yang membutuhkan sekitar 45-50 mega watt per
hari. Sementara itu, terdapat 92 PJU yang menggunakan solar cell yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
“Jadi untuk mengganti PJU dengan lampu
hemat energi memang butuh biaya yaitu sebesar Rp 3 triliun. Karena satu
lampu dengan solar cell harganya sekitar Rp 30 juta,” jelasnya.
Kendati demikian, pada 2013, pihaknya
akan mengganti sebagian lampu PJU dengan LED. Anggaran yang diajukan
sebesar Rp 351 miliar. Namun hal itu masih harus menunggu persetujuan
dari DPRD DKI Jakarta. “Biayanya memang besar. Jadi, kami ajukan dulu ke
DPRD DKI Jakarta, jika disetujui maka bisa diganti,” tandasnya.