Wednesday, July 4, 2012


JLNT Akan Diterangi 3.090 Lampu Hemat Energi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghemat energi, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta akan secara bertahap mengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) dengan lampu yang hemat energi. Pemasangan ini nantinya akan difokuskan pada dua Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang tengah dibangun.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan, sepanjang dua JLNT yakni Kampung Melayu-Tanah Abang dan Antasari-Blok M akan memakai lampu hemat energi Light Emitting Diode (LED). Rencananya akan ada sebanyak 3.090 lampu yang akan dipasang di sepanjang JLNT tersebut.
“LED ini mampu menghemat listrik hingga 50 persen dari lampu PJU yang biasanya,” kata Andi di Balaikota, Jakarta, Selasa (29/5/2012).
Jadi, jika lampu PJU yang ada saat ini menyerap hingga 400 watt maka dengan LED hanya membutuhkan daya sebesar 200 watt. Tidak hanya itu, dengan LED efeknya juga mampu mengurangi gas rumah kaca sebesar 0,891 dari produksi gas rumah kaca dari lampu biasa.
Ia mengungkapkan bahwa di Jakarta terdapat 222.342 titik PJU yang membutuhkan sekitar 45-50 mega watt per hari. Sementara itu, terdapat 92 PJU yang menggunakan solar cell yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
“Jadi untuk mengganti PJU dengan lampu hemat energi memang butuh biaya yaitu sebesar Rp 3 triliun. Karena satu lampu dengan solar cell harganya sekitar Rp 30 juta,” jelasnya.
Kendati demikian, pada 2013, pihaknya akan mengganti sebagian lampu PJU dengan LED. Anggaran yang diajukan sebesar Rp 351 miliar. Namun hal itu masih harus menunggu persetujuan dari DPRD DKI Jakarta. “Biayanya memang besar. Jadi, kami ajukan dulu ke DPRD DKI Jakarta, jika disetujui maka bisa diganti,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment